Jokowi Puji Kerapian Cara Berpakaian SBY & AHY di Rapimnas Demokrat

Reporter: Andrian Pratama Tahertirto.id - 10 Mar 2018 13:35 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Jokowi mengaku sulit mencari setelan jas yang tepat saat menghadiri Rapimnas Demokrat agar terlihat lebih rapi dibanding SBY.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji cara berpakaian Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terlihat rapi dalam berbagai kesempatan. Untuk itu, Jokowi mengaku sulit memilih pakaian saat diundang dalam Rapimnas Partai Demokrat di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (10/3/2018).

"Saya kalau diundang ke Partai Demokrat ini siap-siapnya setengah hari, terutama yang berkaitan dengan pakaian. Sampai saat ini saya selalu merasa masih jauh sekali kalau urusan kerapian berpakaian dengan beliau Bapak Susilo Bambang Yudhoyono," kata Presiden Jokowi dalam acara Rapimnas Demokrat.

Jokowi juga mengaku sulit mencari setelan jas yang tepat agar terlihat lebih rapi dibanding Presiden Indonesia ke-6 itu. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku mempersiapkan pakaian yang pas sejak subuh.

"Ini tadi juga sama tadi subuh sudah pakai jas yang mana karena saya harus nebak-nebak Pak SBY pakai pakaian yang mana," kata Jokowi.

Mantan Walikota Solo itu juga menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) rapi seperti sang ayah. Bahkan, kata Jokowi, AHY jauh lebih baik karena masih muda, ganteng dan pintar.

"Jadi sekarang kalau mau bersiap-siap hadir di undangan Partai Demokrat betul-betul harus rinci dan detil karena ada Pak SBY dan Mas AHY," kata Jokowi.

Dalam Rapimnas Demokrat 2018 di Sentul, Bogor, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan partainya akan mengusung calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pilpres 2019. SBY pun tidak menutup kemungkinan akan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

"Dengan dukungan Tuhan Yang Maha Kuasa sangat bisa Partai Demokrat berjuang bersama Bapak [Jokowi]," kata SBY.

SBY mengatakan, Partai Demokrat telah belajar dari kekalahan pada Pilpres 2014. Presiden RI ke-6 itu mengaku ada dua hal yang membuat Partai Demokrat kalah. Pertama, karena banyak kader yang korupsi. Masalah kedua adalah Partai Demokrat tidak mengusung kandidat calon presiden dan calon wakil presiden.

"Insya Allah dalam Pilpres 2019 mendatang Demokrat akan mengusung calon presiden dan calon wakil presiden paling tepat," kata SBY.

SBY mengatakan, Partai Demokrat bisa berkoalisi dan mendukung Presiden Jokowi selama memenuhi sejumlah syarat. Pertama, Presiden Jokowi perlu membangun kebersamaan yang tepat.

Kemudian, Presiden Jokowi mempunyai visi-misi yang tepat dengan Partai Demokrat. Partai Demokrat pun ikut diajak dalam perumusan agenda.

Ketiga, mereka berharap koalisi yang dibangun harus berjalan harmonis. Ia menilai partai koalisi harus saling percaya dan saling menghargai sehingga terbentuk kepercayaan bersama.

Namun, SBY belum mau menyebut nama kandidat calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019. Mereka akan mengumumkan calon presiden dan calon wakil presiden bila sudah waktunya.

Baca juga artikel terkaitRapimnas Demokratatau tulisan menarik lainnyaAlexander Haryanto
(tirto.id - ale/thr)

Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto