Cak Imin Enggan Perpanjang Konflik dengan Yenny Wahid: Masa Lalu

Reporter: Irfan Amin tirto.id - 25 Jun 2022 17:40 WIB
Diperbarui 26 Jun 2022 08:25 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Cak Imin tidak ingin membahas kembali konfliknya bersama dengan putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid.

tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak ingin membahas konfliknya bersama dengan putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Yenny Wahid. Dia mengakui itu merupakan persoalan masa lalu dan berharap masyarakat bisa melupakan polemik tersebut.

"Itu masa lalulah yang penting rebut hati rakyat, dan raih suara sebanyak-banyaknya," kata Cak Imin di Gelanggang Remaja Jakarta pada Sabtu (25/6/2022).

Untuk diketahui, Yenny Wahid menyindir Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin perihal partai yang saat ini dipimpinnya. Yenny menyebut bahwa dirinya masuk dalam barisan PKB namun yang selaras dengan kepemimpinan Gus Dur bukan Cak Imin.

"Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah baper to, Cak. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur. Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri.. kan bisanya mengambil partai punya orang lain," kata Yenny di unggahan Twitter @Yennywahid pada Kamis (23/6/2022).

Ungkapan Yenny juga disampaikan dalam salah satu wawancara dengan stasiun televisi swasta yang juga menegaskan bahwa dirinya adalah bagian dari PKB Gus Dur bukan Cak Imin. Tidak terima atas sindiran Yenny Wahid, Cak Imin membalas dengan menyebut bahwa putri Gus Dur tersebut bukan bagian PKB dan beberapa kali menyerang PKB namun selalu gagal.

"Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, beberapa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut - ikut ngatur PKB, hid kokupin aja partemu yang gagal itu. PKB sudah aman nyaman kok," balas Cak Imin di akun Twitter @cakimiNOW.

Baca juga artikel terkait Yenny Vs Cak Imin atau tulisan menarik lainnya Irfan Amin
(tirto.id - ira/iup)

Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin